Jing Si Books & Cafe

Buku-buku yang dijual di Jing Si Books and Cafe berkualitas baik dan menggunakan kertas pilihan. Master Cheng Yen berpesan agar saat menerbitkan buku, kertas yang digunakan jangan sampai membuat mata orang silau saat membacanya.

Buku-buku yang dijual di Jingsi Books and Cafe antara lain adalah buku berbahasa Mandarin terbitan Jing Si Publication di Taiwan ataupun yang sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Sampai sekarang, sudah ada 21 judul buku yang telah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, salah satunya adalah riwayat hidup Master Cheng Yen yang berjudul Teladan Cinta Kasih.

Master Cheng Yen dan murid-muridnya di Griya Jing Si meyambung hidup dari kegiatan bercocok tanam di Hualien, Taiwan. Sementara royalti yang didapatkan dari penjualan buku dialokasikan sebagai sumber dana angpao berkah (angpao yang berisikan doa dan ungkapan terima kasih dari Master ) yang dibagikan kepada insan Tzu Chi pada acara pemberkahan akhir tahun. Maka dengan membeli buku- buku terbitan Jing Si, kita bisa menumbuhkan kebijaksanaan dan mendalami ajaran Dharma Master.

Bedah buku Tzu Chi merupakan sebuah sarana dan tempat di mana pesertanya (yang terdiri dari relawan Tzu Chi dan masyarakat umum) dapat berbagi cerita dan pengalaman serta melakukan pembahasan yang lebih mendalam akan berbagai topik. Bagi para simpatisan kegiatan bedah buku, kegiatan ini juga bermanfaat untuk lebih memahami filosofi Tzu Chi dan mempererat tali persaudaraan antarsesama.

Berawal di tahun 2006, kegiatan bedah buku lahir di Jing Si Books and Cafe Pluit. Saat itu kegiatan ini ditujukan bagi para relawan komite dan pengurus He Qi (satuan komunitas Tzu Chi) dan dibawakan dalam bahasa Mandarin, karena yang buku yang dibedah adalah Catatan Harian Master Cheng Yen yang berbahasa Mandarin. Sayang, kegiatan tersebut tidak berlangsung lama dan kegiatan ini sempat terhenti.

Selang beberapa tahun, timbul sebuah kerinduan di antara relawan akan kebersamaan dalam bedah buku. Maka, pada tanggal 4 September 2008, kegiatan bedah buku kembali digelar dengan menggunakan bahasa Indonesia di Jing-Si Books & Cafe Pluit. Kali ini, bedah buku tidak hanya ditujukan bagi relawan komite dan pengurus, melainkan bagi seluruh masyarakat. Kegiatan ini mendapat respon yang positif dari relawan dan masyarakat hingga berkembang ke wilayah lain.