Sinopsis Buku
Kegiatan
Info Produk

Kisah Umi Faridha Mewujudkan Impian

Kategori
Sinopsis Buku
2109 Views
BERBAGI INFO...
INFO LAINNYA DAPAT DIBACA DI

  Ilustrasi dari Buku Menyongsong Masa Depan yang Lebih Cerah

Bicara tentang impian, yang paling saya harapkan mungkin terdengar biasa bagi anak-anak kebanyakan: kuliah. Kalaupun ekonomi keluarga saya tidak memungkinkan, maka saya akan mencari cara lain, beasiswa. Kesempatan itu pasti ada, yang terpenting terus berusaha dan tidak pernah putus asa.

Kenangan di Bantaran Kali

Saya teringat kehidupan masa kecil ketika tinggal di bantaran kali. Rumah sederhana beralaskan papan kayu berdiri tepat di atas kali. Hanya tiang-tiang kayu yang menjadi penopang rumah kami di bibir sungai. Di dalam rumah pun tidak ada perabotan, hanya bale-balean (ranjang) untuk tidur, dengan pintu yang selalu terbuka sehingga angin dan debu bebas keluar masuk rumah.


Meski lingkungan tempat tinggal saya kumuh, saya menjalaninya seperti biasa, seperti anak-anak kecil lainnya, bersekolah, bermain, mengaji, dan belajar. Sampai suatu ketika, tepatnya pada tahun 2002 banjir besar merendam lingkungan tempat kami tinggal. Kami pun tergusur. Sampai sekarang saya masih ingat betul bagaimana alat-alat berat mengobrak-abrik rumah saya. Saya sedih dan kecewa. Tapi setelah tahu kalau akan dipindahkan ke Perumahan Cinta Kasih Tzu Chi, saya merasa lega karena akan memiliki rumah baru yang justru lebih baik, lebih rapi, dan tentu saja lingkungan yang lebih sehat.



Babak Baru di Rumah Baru

Rumah baru, sekolah pun baru. Saat pindah rumah, saya sedang duduk di kelas 2 SMP dan langsung pindah ke SMP Cinta Kasih Tzu Chi. Di sini sangat disiplin, bahkan sampai diperiksa kerapian dan kebersihan kukunya juga. Awalnya aneh, namun karena dibiasakan kami pun mengikutinya dengan alami. Para guru menganggap kami seperti anak-anaknya sendiri. Hal inilah yang membuat saya bisa dekat dengan para guru. Mereka pun selalu terbuka menerima kita, mengarahkan, dan memotivasi.


Jika menilik belasan tahun silam, saya tidak pernah menyangka bisa memperoleh kehidupan dan pendidikan seperti ini. Dulu saya sekolah, mau masuk ya masuk, kalau enggak mau masuk ya bolos. Tetapi berbeda dengan Sekolah Cinta Kasih, di sini kami sangat diperhatikan. Bahkan meskipun sudah lulus, para guru masih tetap mendukung dan mengarahkan saya agar bisa menjadi orang yang berhasil. Perhatian mereka membuat saya kagum.


Saat masih sekolah, para guru juga mendorong saya untuk bisa mengajari adik-adik kelas yang membutuhkan kelas tambahan. Dari situ kemudian tercetus ide untuk mendirikan suatu program bimbingan belajar bagi anak-anak Perumahan Cinta Kasih Tzu Chi yang bersekolah di Sekolah Cinta Kasih. Kebetulan ada salah satu guru yang bersedia menyediakan tempat untuk belajar. Saya mengajari adik-adik pelajaran bahasa Inggris, dan pengajar lainnya mengajari matematika, akuntansi, dan lain-lain.


Berkat usaha dan kerja keras, kini saya bisa hidup mandiri dan membantu meningkatkan perekonomian keluarga. Saya merasa keluarga mengalami perubahan yang cukup banyak. Sekarang sudah lebih mandiri, tidak perlu meminjam ke orang lain jika ada kekurangan. Semua saya jalani dan terima dengan penuh rasa syukur.


Melakukan hal apa pun harus dimulai
dari sebuah tekad, menanam pohon dimulai
dari menanamkan sebutir benih.
~ Kata Perenungan Master Cheng Yen ~



Dikutip dari Buku "Menyongsong Masa Depan yang Lebih Cerah" hlm. 38-46

—Sinopsis Terkait—
 
 

Cuaca saat ini

JAKARTA DKI Jakarta

JING SI BOOKS & CAFE © 2025 Hak Cipta dilindungi oleh Undang-undang
Berafiliasi dengan Jing Si USA dan Jing Si Taiwan